Tag Archives: tradisi ramadhan

Keunikan Dibalik Megahnya Masjid Raya Medan

Ramadhan tiba… Ramadhan tiba…
Marhaban ya Ramadhan… Marhaban ya Ramadhan…
Hayo siapa yang baca sambil nyanyi? 🙂

Ramadhan kali ini kita dihadapkan pada situasi yang berbeda karena adanya pandemi COVID-19. Sudah hampir 1 bulan ibadah Shalat Jum’at tidak dilaksanakan dibeberapa tempat terutama daerah Zona Merah. Pandemi ini juga membuat pelaksanaan Ramadhan berbeda karena adanya himbauan dari pemerintah untuk beribadah dari rumah. Kegiatan Ramadhan seperti shalat tarawih di masjid dan buka bersama tidak lagi dilaksanakan di masjid bahkan larangan mudik sudah diputuskan.

Mari kita berdoa semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Amiin…

Untuk menambah bacaan teman-teman selama Ramadhan di rumah, kali ini saya akan membahas mengenai keunikan salah satu warisan bersejarah di Medan yaitu Masjid Raya Al Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.

Masjid Raya Medan

Masjid yang terletak di tengah Kota Medan tepatnya Jl. Sisingamangaraja No.61 ini mulai dibangun pada 1906 dan selesai pada 19 September 1909. Kalau dihitung-hitung, masjid yang berjarak 200 meter dari Istana Maimun ini kini telah berusia lebih dari 1 abad. Tak heran jika masjid yang memiliki arsitektur khas Timur Tengah, Spanyol, dan India ini masuk dalam salah satu masjid tertua di Kota Medan.

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Deli ini didirikan oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam yang juga pendiri Istana Maimun. Arsitektur masjid dirancang oleh arsitek Belanda bernama Theodoor van Erp yang terlibat dalam restorasi Candi Borobudur di Jawa Tengah pada masa pemerintah Hindia Belanda.

Saat bulan Ramadhan biasanya Masjid Raya Medan menyajikan bubur sop sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Bubur sop sendiri merupakan sajian khas di lingkungan Kesultanan Deli yang terdiri dari bubur beras dicampur dengan potongan kentang, wortel, dan daging sapi ditambah bumbu rempah-rempah. Dalam proses pembuatannya, bubur sop dimasak diatas tungku dengan bahan bakar kayu sehingga menambah khas aroma masakan.

Dulunya menu berbuka puasa yang dibagikan Masjid Raya Medan pada masa Kesultanan Deli terdiri dari bubur pedas dan bubur sop. Namun karena rumitnya cara pembuatan bubur pedas dan keterbatasan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sehingga saat ini hanya dibuat bubur sop. Perlu teman-teman ketahui bahwa bubur pedas merupakan santapan favorit raja Deli.